pengalaman perjalanan yang tak kan terlupakan

Sekarang umur saya sudah menjalani 26 tahun, saya terlahir dari keluarga yang sederhana dengan 9 (sembilan) orang saudara. Dulu sewaktu saya kecil pada masa-masa SD, disaat liburan sekolah saya pernah meminta kepada orang tua saya agar membawa saya jalan-jalan berliburan bahkan sampai berulang-ulang. Tidak tanggung-tanggung, permintaan saya agar orang tua saya membawa  jalan-jalan dengan naik Pesawat Terbang.

Segala macam alasan selalu dikeluarkan dari mereka untuk menolak permintaan saya yang konyol ini yang sambil merengek-rengek . Sabar ya nak..sabar…..nanti kalau ada uang… baru kita jalan-jalan ya..  sambil mengelus-ngeluskan tangan nya dikepala saya…

Permintaan jalan-jalan dengan naik Pesawat selalu saya tagih disaat liburan sekolah tiba. Setiap kali saya meminta, merekapun selalu menolak nya. Perasaan sedih selalu membayang-bayangi dalam pikiran saya. Sampai tamat dari SD,saya sudah mulai berpikir dan  merasa permintaan saya ini tidak akan pernah terkabulkan karena saya sudah mulai mengetahui sulitnya kehidupan pada masa itu. Dan saya juga berjanji ga akan pernah menuntut itu lagi dari orang tua saya karena saya sudah tau kemampuan orang tua saya sampai dimana. Biarlah itu semua hanya menjadi angan-angan saya.

Kenangan masa kecil ini kini telah  terwujud disaat saya bergabung di WWF.

Tanggal 6 juni 2009 tiket pesawat untuk keberangkatan tanggal 8 ke Aceh telah dibeli dan disana telah terlampir nama saya (fendy) dan juga Zul. Dalam hati kecil saya serasa menari-nari kegirangan seperti anak kecil yang baru dapat mainan.

Saya merasa ini semua seperti mimpi. Entah mengapa, saya dipilih untuk mewakilkan dari beberapa teman-teman riset untuk dikirim ke Aceh melakukan pelatihan sementara kemampuan saya sangat terbatas. Tetapi saya harus tetap jalani apapun yang akan terjadi karena telah diberi kepercayaan.

Ini adalah perjalanan perdana saya ke Aceh dan juga pengalaman pertama saya naik Pesawat. Sesampai di bandara, saya dan Zul hanya bisa ngikut aja dengan Mila dan Bang Cobar…maklum masih baru…  Disaat duduk diruang tunggu keberangkatan, jantung saya berdetak kencang  disaat saya mendengar suara operator yang mangatakan agar semua penumpang bersiap-siap.

Dalam hati kecil saya masih selalu bertanya-tanya….apakah ini hanya mimpi….rasanya ini tidak mungkin.. .,saya pun mencoba berdoa didalam hati untuk meyakinkan diri saya sendiri kalau ini bukanlah mimpi dan berusaha sebisa mungkin mengatur gaya agar tidak kelihatan gugup oleh penumpang yang lain.

Semua penumpang yang akan berangkat telah bersiap-siap menuju pesawat yang akan dinaiki. Sesaat kemudian, setelah sampai didepan pesawat,saya juga merasa belum yakin dengan semua ini..karena saya gugup posisi saya pun tidak pernah jauh dari Bang Cobar.  Sambil berdoa, satu persatu anak tangga pesawat saya naiki. Akhirnya sampai juga pada titik terakhir tempat duduk yang telah ditentukan….trimakasih Tuhan….engkau telah temani langkahku…

Mata saya serasa tidak berkedip melihat Pramugari yang menerangkan tentang  tentang Safety First. Rasanya ga pengen melewatkan satupun gerakan tubuhnya….  Ehem….habisnya cantik….. Setelah aba-aba dari operator yang menyatakan pesawat akan segara berangkat atau yang dinamakan Take Off, tanpa disadari saya langsung memejamkan mata dan langsung keringat dingin dan rasanya ingin muntah. Setelah Pesawat mulai terbang dengan stabil, perlahan matapun terbuka. Senang, saya bisa melihat pemandangan dari atas yang saya tidak tau berapa ketinggiannya dari permukaan laut. Zul yang juga pertama kali naik Pesawat sepertinya  juga kelihatan bingung.

Kurang lebih 35 Menit pesawat tiba dimedan.  Sesampai dimedan, saya sudah mulai  merasa tidak gugup lagi, tetapi saya selalu berusaha tidak jauh dari Bang Cobar. Disana kami bertemu dengan teman-teman dari LSM yang lain. Setelah Cek In, dan tak lama menunggu, pesawat yang menuju ke Aceh telah tiba. Satu-persatu penumpang keluar dari ruang tunggu dan menuju pesawat.

Perjalanan dari Medan menuju keAceh tidak jauh beda dari Pekanbaru-Medan kurang lebih 35 menit juga….. tapi ya… lumayan juga bikin jantung berdebar-debar.. Sesampai di Aceh, kami telah disambut oleh sopir dari FFI yang kali ini menjadi tuan rumah yang menyelenggarakan acara ini dan segera menuju penginapan yang juga sekalian dijadikan tempat pelaksanaan acara untuk beristirahat.

Pasilitas yang disediakan sangatlah mewah….dalam satu kamar isi nya hanya dua orang, saya(fendy) dan juga Mas Bojek dari WCS. Kamarnya lengkap dengan TelevisiAC dan juga Bak Mandi yang besar lengkap dengan Air Panas nya.

Di dalam kamar yang begitu mewah, saya mencoba membuka Laptop yang saya bawa dari pekanbaru untuk bekal pelatihan yang sebelumnya dipakai Bang Ican. Alangkah terkejutnya….. Laptop yang saya bawa ternyata rusak dan tidak ada cahayanya…. Berulang kali saya mati-hidupkan tetapi tidak juga bisa… .Dengan sedikit malu-malu, saya mencoba bertanya pada Mas Bojek. untung-untung dia tau…. Alhasil…ternyata dia juga tidak tau apa penyebabnya…. Dalam seketika semangat saya pun hilang. Dengan sedikit bermalas-malasan saya ambil Handphone coba telpon Mas Anggoro untuk menanyakankannya, ternyata informasi yang saya dapat dari Anggoro laptopnya memang sering ngulah.

Dalam hati saya merasa tidak tenang, apalagi besok pagi acara pelatihannya sudah dimulai. Dengan sedikit bermalas-malasan saya tarik selimut dan tidur.Tetapi Mata tak terpejam… perasaan gelisah selalu menghantui saya….. saya selalu berpikir bagaimana ya besok.. Laptop rusak… kemampuan terbatas…. aduh  pastilah banyak ketinggalan materi.   Apa nanti kata Mila…..Itulah yang selalu mengganggu dalam pikiran saya.

Mungkin karena terlalu berat berpikir tentang Laptop yang rusak, sampai-sampai saya tidak tau lagi  ternyata hari sudah pagi dan langsung bergegas mandi.

Ini adalah hari pertama saya melihat pagi yang indah sekali di Aceh.. Disaat keluar dari pintu, saya melihat bukit yang sangat indah menjulang tinggi sekali tepat didepan penginapan. Perlahan saya tarik napas panjang dan mengeluarkannya kembali…. Wah udaranya sangat segar sekali… Betapa indahnya kota ini.

Setelah saya merasa nyaman, saya kembali masuk kedalam untuk menyantap sarapan pagi yang sedari tadi telah menanti dan menggoda-goda seolah-olah menyuruh saya agar segera melahapnya.

Disaat masuk ruangan tempat pelatihan, Mila langsung memanggil saya duduk didekatnya… Saya terkejut sekali, ternyata mila sudah tau bahwa laptop yang saya bawa itu rusak. Dengan nada yang sedikit melemah,sayapun  coba menjelaskan nya pada Mila.Ya….mo bilang apa lagi…semua udah terjadi…

Hari pertama sampai acara ini selesai, seperti yang saya bayangkan saya banyak sekali ketinggalan materi karena kesalahan yang saya buat sendiri. Selama dalam ruangan saya hanya bisa melihat dan mendengar, sesekali Mila juga menawarkan agar saya memakai Laptop nya untuk langsung mempraktekkan apa yang sudah diterangkan. Mungkin karena daya tangkap saya yang lemah,banyak pelajaran yang tidak bisa saya selesaikan dan terlewatkan…

Maaf ya teman-teman atas kelalaiyan saya….

Salam

Fendy